Sabtu, 31 Oktober 2015

selamat jalan, tria yuliana nabilah.


semua yang hidup pasti akan mati, semua yang datang pasti akan kembali. semua itu adalah hal yang pasti terjadi dalam hidup ini, tapi terkadang, ada beberapa kepergian yang membuat kita tidak percaya sambil bertanya "kenapa harus secepat ini?" jawaban terbaik dari pertanyaan itupun hanya satu, iya, karena allah lebih sayang dia dari pada kita.

hari ini, tanggal 31 oktober 2015. sekali lagi, gue kehilangan seseorang yang sangat berarti di hidup gue, seseorang yang selalu dipenuhi dengan senyuman, seseorang yang memiliki tawa khas dengan tubuh gendutnya yang semakin membuatnya memiliki ciri khas tersendiri. Tria Yuliana Nabilah, iya, nama yang sederhana namun mampu memberikan kenangan luar biasa pada orang-orang terdekatnya. sosok yang ceria, sosok yang mampu memberikan sejuta senyuman dengan tingkah laku khasnya, sosok yang sangat berkesan dimata semua orang dekatnya.

bel, jaga diri baik-baik ya, jangan lupa cerita gimana indahnya surga ke gue. beberapa hari lalu, waktu kita ngobrol-ngobrol, gue janji, kalo bela sembuh, gue bakal ngulangin semua hal-hal indah yang pernah kita lakuin. beberapa hari lalu juga bela pernah bilang kan, kalo sembuh mau makan steak moen-moen bareng, mau jalan-jalan ke purwokerto lagi, mau ngumpul sama temen-temen smp lagi, ngobrol bareng sama temen-temen sma lagi, mau banyak hal yang dilakuin lagi.

bela sehat ya bel, semangat lawan sakitnya, jangan mau kalah sama penyakit, cepet sembuh, cepet sehat, kita sayang bela. iya, hanya itu yang bisa kita ucapkan beberapa hari lalu, saat bela masih bisa merespon pembicaraan kita, saat bela masih kuat berjuang melawan sakit yang bela rasakan. saat itu kita semua tidak tau dan belum diberitahu sakit apa yang selama ini bela rasakan, karna diagnosis dokter selama beberapa minggu selalu menyatakan negatif pada setiap tes penyakit yang mereka periksa, entah, siapa yang harus disalahkan, pihak rumah sakit kah, atau kita semua yang selama ini terlambat mengetahui tanda-tanda sakit yang bela alami.

dua minggu terbaring dirumah sakit, dua minggu pula dokter hanya memberikan keluarga ketidakpastian dari penyakit apa yang bela alami. sampai akhirnya ada salah satu lembaga kesehatan yang melakukan tes anti-DNA pada bela, lima hari yang lalu, tes itu dilakukan, kemudian kami disuruh menunggu oleh pihak rumah sakit. dua hari kemudian, entah karena bosan, jenuh atau bahkan ada hal lain yang mengganggu bela, sampai akhirnya kita memulangkan bela kembali kerumah, karena keadaan bela yang dilihat mulai ada perubahan dan membaik, jadi pihak keluarga berani membawa bela pulang kerumah.

hari pertama dirumah, bela terlihat lebih segar dan bahagia. sambil menunggu hasil tes anti-DNA yang belum kunjung keluar, bela dirawat bersama oleh keluarga layaknya suster dan dokter pada sebuah rumah sakit besar. percakapan canda yang mampu membuatnya sedikit terhibur sangat amat dibutuhkan saat itu.

hari kedua dirumah, bela yang tadinya terlihat segar, berubah drastis, tiba-tiba bela mengalami demam tinggi kembali seperti saat dirumah sakit, halusinasi dari deman yang membuatnya berbicara aneh dan ngelantur, kami menghubungi pihak lembaga yang tidak kunjung memberikan hasik tes kepada keluarga.

kamis, 29 oktober 2015.
karena keadaan bela yang kembali memburuk, pihak keluarga kembali membawanya ke sebuah rumah sakit polri di daerah kramat jati. saat itu juga, hasil tes anti-DNA turun. telat sekali, sangat telat sekali. dokter membacakan hasil tes tersebut, bela positif terkena SLE, penyakit langka yang disebabkan oleh virus, kelebihan imun tubuh, yang membuat imun tersebut over dan akhirnya merusak organ-organ vital pada tubuh penderitanya. dan, yang membuat keluarga menyesal adalah, kita telat mengetahui tanda-tanda yang dialami bela, saat ini, bela sudah masuk kedalam kategori parah, yang harus membuatnya ditempatkan pada ruang ICCU. hari ini, bela masih sadar, masih bisa merespon seutuhnya, sampai akhirnya pihak rumah sakit memasang dan memasukan banyak alat pada tubuhnya, om, tante, ibu, bapa, tolongin ini, sakit tante, sakit om, sakit bu, sakit pa. tolongin, sakit. ucap bela saat itu, saat tubuhnya mulai dipenuhi alat-alat yang entah membantu atau bahkan menyakiti hidupnya.

jum'at, 30 oktober 2015.
keadaan bela semakin memburuk, bela sudah mulai tidak merespon apa yang dikatakan orang didekatnya. alhamdulillah, semua kerabat dekat dan saudara masih bisa bertemu bela pada keadaan yang seperti ini. semua hanya bisa berdoa, semangat yang selama ini selalu kita ucapkan sudah tidak berlaku dalam kondisinya yang seperti ini, siapa yang tau, siapa yang sangka, siapa yang percaya, sosok yang sebelumnya ceria, kini hanya terkapar dikasur rumah sakit dengan berbagai alat yang tertempel pada tubuhnya, sosok yang sebelumnya tersenyum selalu, kini sedang berjuang melawan dan menahan sakit yang dideritanya.

sabtu, 31 oktober 2015.
malam yang panjang bagi bela, malam perjuangan terhebat bela melawan penyakitnya, sampai akhirnya pagi ini, pukul 04:19 bela dipanggil oleh Allah, semua menangis, semua dipaksa ikhlas, semua masih tidak percaya, tapi, akhirnya semua mengerti bahwa ini adalah jalan terbaik yang Allah kasih untuk semua. Allah sayang sama bela, Allah mau bela bikin kita semua tersenyum karna kenangan indah bela, bukan terus menerus menangis melihat bela melawan penyakit yang bela derita.

bel, makasih buat semua kenangan indah yang udah bela kasih ke kita, maaf kalo kita ada salah, maaf kalo kita suka bentak bela, bilang capek kalo bela rewel, maksa bela diem dikursi roda pas bela ngajak ke taman karna jenuh sama keadan rumah sakit.
bel, jangan lupa makan sama minum ya disana, jangan tidur malem-malem, jaga kesehatan terus ya bel.
bel, makasih udah nemenin gue dari masih kecil banget sampe udah segede gini, walaupun masih jauh gedean bela tapi tetep, gue udah gede.
bel, jaga diri baik-baik ya disana, jangan lupa ceritain gimana indahnya surga ke gue, oh ya, kita semua abis ngadain tahilan nih buat doain bela disana. bela yang tenang yah, bela yang kuat. tunggu gue ya bel, jagain gue dari jauh, perhatiin gue terus, jangan lupa sama gue, dan yang terpenting dan terhebat, akhirnya gue yakin dan tau kalo gue sayang banget sama elo bel, sayang banget.

innalillahi wainaillaihiroojiun, selamat jalan, Tria Yuliana Nabilah;'))))